Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
A.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk
merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
1.
Perkembangan Penduduk Dunia
Pertumbuhan penduduk
dunia sangat dipengaruhi oleh perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi
dengan alam sekitarnya. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi manusia dalam mengolah sumber daya alam maka taraf
kehidupan manusia semakin baik sehingga hal ini sangat memengaruhi terhadap
penurunan angka kematian penduduk. Pertumbuhan Penduduk dunia menurut Thompson
dan Lewis meliputi 5 periode, sebagai berikut.
·
Periode Tahun 1650 - 1800
Periode ini ditandai dengan
berkembangnya teknik pertanian baru dan berdirinya pabrik-pabrik yang disertai
sarana transportasi yang cukup sehingga kondisi tersebut memengaruhi terhadap
pertumbuhan penduduk, terutama negara-negara Barat. Saat itu pertumbuhan
penduduk diperkiraan 0,4 %per tahun dengan jumlah penduduk kurang lebih 900
juta jiwa.
·
Periode Tahun 1800-1850
Periode ini ditandai dengan
meningkatnya laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi terutama di
negara-negara Eropa. Di mana dalam kurun waktu 50 tahun pertumbuhan penduduk
kurang lebih 33,3%. Keadaan tersebut terjadi karena stabilnya kondisi politik
sehingga mendorong pula terhadap ketahanan penyediaan pangan. Selain itu
meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan penduduk.
·
Periode Tahun 1850-1900
Kemajuan teknologi pada periode ini
semakin mendorong peningkatan produktivitas manusia. Pada saat itu tingkat
fertilitas di negara-negara barat menurun karena sudah mulai sadar bahwa
pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan melalui usaha penurunan tingkat kelahiran.
·
Periode Tahun 1900-1930
Pada periode ini
terjadi Perang Dunia I yang memberi pengaruh besar terhadap pertumbuhan
penduduk dunia. Secara garis besar terjadi tiga perkembangan penduduk, yaitu
sebagai berikut.
a.
Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mampu mengendalikan
pertumbuhan penduduk dengan baik.
b.
Negara-negara Eropa Timur, Afrika Utara, Amerika Latin serta
Jepang, usaha penurunan angka kelahiran belum berhasil.
c.
Negara-negara berkembang (negara-negara selain yang telah
disebutkan di atas) mengalami kelahiran dan kematian yang cukup tinggi.
·
Periode Tahun 1930 – Sekarang
Merupakan periode peledakan penduduk
terutama pasca Perang Dunia II. Berkembangnya teknologi modern serta
meningkatnya pelayanan kesehatan menyebabkan meningkatnya kualitas hidup. Pada
periode ini penduduk dunia mencapai 4 milyar (dekade 1990-an) dan 6 milyar
(dekade 2000). Namun, hanya 1 milyar lebih yang hidup di negara mapan atau
maju.
Tabel Pertumbuhan
Penduduk
2.
Penggandaan Penduduk Dunia
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa
pertumbuhan penduduk semakin cepat. Begitu pun dengan penggandaan penduduk yang
jangka waktunya makin singkat. Cepatnya pertambahan penduduk tersebut dapat
dilihat pada table berikut:
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan per tahun
|
1830
|
1 Milyard
|
–
|
1930
|
2 Milyard
|
1 %
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7 %
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2 %
|
1987
|
5 Milyard
|
2 %
|
1996
|
6 Milyard
|
2 %
|
2006
|
7 Milyard
|
2 %
|
Dari tabel diatas, dapat diambil bahwa dari tahun 1830-1930 pada
kurun waktu 100 tahun mengalami penggandaan penduduk, sedangkan dari tahun
1930-1975 pada kurun waktu hanya 45 tahun telah mengalami penggandaan. Ini
menunjukkan bahwa penggandaan semakin cepat berlangsung
3.
Faktor-faktor Demografi yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu:
a) Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian .
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian .
b) Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran.
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran.
c) Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota
dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak
akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti.
4.
Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
5.
Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
6.
Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah
angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun.
Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
- Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka
kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka
kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan rendah jika
angka kelahiran < 20 per tahun.
7.
Migrasi
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus
migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan
antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan
aktual, melainkan penghasilah yang diharapkan (expected income).
Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai
migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran
mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih
salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar
kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya
selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut
merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan
dikota.
8.
Macam-Macam Mirasi
Migrasi Internasional
dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.
Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
2.
Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
3.
Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
Migrasi
Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
1.
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
2.
Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
3.
Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
4.
Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
9.
Akibat Migrasi
Berikut adalah beberapa akibat yang ditimbulkan dari migrasi:
-
Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi
dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya,
pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang
suatu nilai orang
-
Akan cepatnya terjadi
bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat
tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan
sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam
banjir dan juga wabah penyakit
-
Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi
karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan
juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
-
Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya
seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan
juga fasilitas prasarana lainnya
-
Lahan pekerjaan yang sempit
karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang
tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang
bisnis yang area penjualannya sangat sempit
10.
3 Jenis Struktur Penduduk
Didalam
dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang
dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
- Struktur penduduk muda adalah apabila suatu
wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan
umur 0-14 tahun
- Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah
atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64
tahun
- Struktur penduduk tua adalah apabila suatu
wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi
struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
11.
Bentuk Piramida Penduduk Stasioner,
Muda, Tua
Piramida penduduk
adalah grafik mendatar yang menyajikan data kependudukan dalam bentuk
diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk
menyatakan golongan umur. Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga
usia maksimal yang bisa dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelamin
laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis
horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi
tergantung pada kuantitas penduduk.
Bentuk piramida
penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya
berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing
bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk
itu sebagai berikut.
·
Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang
memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga
daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah
negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan India.
Ciri-ciri komposisi
penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
-
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan
usia tua sedikit.
-
Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka
kematian.
-
Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
-
Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
·
Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian
atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini
menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk
piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong
maju.
Ciri-ciri komposisi
penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
-
Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa
relatif seimbang.
-
Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula
dengan angka kematian relatif lebih rendah.
-
Pertumbuhan penduduk kecil.
-
Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat,
Belanda, dan Inggris.
·
Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat
kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam
menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini
memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk
negara Jerman, Belgia, dan Swiss
Ciri-ciri komposisi
penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
-
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia
64 tahun) sangat kecil.
-
Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia
dewasa.
-
Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
-
Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan
pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
-
Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
-
Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan
Belgia.
Dengan melihat bentuk
piramida penduduk, maka akan diketahui apakah negara itu bercirikan penduduk
tua atau muda. Suatu negara disebut berpenduduk tua apabila sebagian besar
penduduk di negara itu sudah berumur tua. Sedang suatu negara disebut
berpenduduk muda apabila sebagian penduduk negara itu masih berumur muda.
12.
Rasio Ketergantungan
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai
penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada
orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia
diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa
pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap
sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah
penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu
akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk
dari sisi demografi.
Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
·
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk
umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
·
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk
umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator
yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah
tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.Dependency ratio merupakan salah satu indikator
demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi.
B.
Kebudayaan dan Kepribadian
1)
Pertumbuhan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
a.)
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
b.)
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki
kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke
dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat
senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat
lain yang mereka perlukan.
Ciri
– ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan
kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
2)
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
a.)
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di
Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke
Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan,
Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b.)
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam
pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam
yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut ,
berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara
yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
C. Kebudayaan
Barat
1. Kebudayaan Barat
Budaya Barat (kadang-kadang
disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa),
mengacu pada budaya yang
berasal dari Eropa.Istilah
"budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat,
keyakinan agama, sistem politik, artefak budayakhusus,
serta teknologi.
Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
·
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam
hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi,
dampak sosial budaya dari periode migrasi dan
warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis
lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam
berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan,
dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum
yang mendukungkebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan
nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
·
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam
hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama
masa Pasca Klasik.
·
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam
hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang
dikembangkan lebih lanjut selama masaRomantisisme.
Konsep budaya Barat
umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat.
Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik,
serta prinsip-prinsipartistik dan filosofi yang
membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan
pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1]Istilah
ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat
dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti
negara-negara dibenua Amerika dan Australasia,
dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga
dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.[2][3]
Beberapa
kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat
moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik,
berbagai subkultur atau budaya tandinganpenting
(seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya
sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
Sumber :
https://haryantoisman.wordpress.com/2014/10/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertambahan-penduduk/
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar