Narkoba tidak hanya pouler di kalangan remaja saja, banyak public figur dan orang tua yang mengonsumsinya. Menurut saya seorang public figur dan orang tua harusnya bisa menjadi contoh untuk masyarakat disekitarnya untuk tidak mengonsumsinya. Jika orang tua, publik figur, dan sosialisai tentang narkoba berjalan dengan baik maka generasi muda Indonesia bisa terbebas dari narkoba
Senin, 21 Maret 2016
Opini tentang Narkoba
Menurut saya narkoba sangat berbahaya. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah tau bahaya dari narkoba itu sendiri tetapi masih ada yang menkonsumsinya. Penyebaran dan pengunaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan karena banyak remaja Indonesia yang menncoba mengonsumsinya dengan berbagai alasan. Menurut saya penggunaan narkoba di lingkungan para remaja dapat dihidari dengan cara sosialisasi bahaya narkoba itu sendiri. Sosialisasi dapat diberikan oleh Sekolah kepada muridnya agar generasi muda Indonesia bebas dari narkoba. Perhatian orang tua juga sangat berpengaruh. Orang tua juga bisa memberikan nasihat tentang bahaya narkoba dan juga orang tua dapat mengawasi pergaulan anaknya agar tidak salah dalam bergaul.
Minggu, 20 Maret 2016
Rangkuman BAB 1 dan BAB 2 IBD
ISD Sebagai Salah
Satu MKDU
1. PENGERTIAN
Untuk
menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai
cabang ilmu pengetahuan.
Berdasarkan
sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
a. Natural
Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan
lain-lain.
b. Sosial Sciences
(Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi,
Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
c. Humanities (Ilmu-ilmu
Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.
Mengikuti
pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut di atas, maka Ilmu Sosial Dasar dan
Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha
pendidikan.
Ilmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya
yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi,
geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan
dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin
ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin
dipadukan.
Ilmu
Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar
tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga is tidak
mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti
ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi
atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan
pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga
lebih peka terhadapnya.
2. TUJUAN
Sebagai
salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan
pembinaan mahasiswa agar :
a.
Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah
sosial yang ada dalam masyarakat.
b.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usahamenanggulanginya.
c.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu
bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara
kritis-interdisipliner.
d.
memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat.
3. ILMU SOSIAL
DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu
Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai
persamaan dan perbedaan.
Adapun persamaan
antara keduanya adalah :
a.
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b.
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c.
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah
sosial.
Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
a.
Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b.
Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah
lanjutan).
c.
Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang
Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan
ketrampilan intelektual.
4. RUANG LINGKUP
ILMU SOSIAL DASAR
Materi
Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah
masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi
kenyataankenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu.
Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas
tiga golongan yaitu :
1.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama
merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan
sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu
sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut
pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan
interdisiplin/multidisiplin.
2.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataankenyataan
sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan
untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan
sosial.
Sebagai
contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep "keanekaragaman"
dan kosep "Kesatuan sosial". Bertolak dari kedua konsep tersebut di
atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu
terdapat :
a.
Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara
individual atau kelompok/golongan.
b. Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan
dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik,
kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
3.
Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling
berkaitan.
Berdasarkan
bahan kajian seperti yang disebut di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke
dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Konsorsium
Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar terdiri dari
8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya :
1.
Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat
dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan
masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan
negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan
derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan
masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial
dan integrasi.
8.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Manusia dan
Kebudayaan
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka
sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan
yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di
pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab
pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu
manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang
akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang
saling terkait, yaitu:
a. Jasad : badan kasar
manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan
waktu.
b. Hayat : mengandung
unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh : bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,
suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
d. Nafs : dalam
pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie,
1992 hal: 62-84).
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung
tiga unsur, yaitu:
a. Id, merupakan
struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id
merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, sering disebut
“eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran
sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas
dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
c. Super ego,
merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima
tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
(freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
B. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai
makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia
terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan
untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu
hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda
dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan, adat
istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda
dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu
: Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam
bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa
Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang–orang dari
wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak
individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu,
kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya
berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka
warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara
detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua,
konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan
dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu
seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang
jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris
sekitar diri pribadi.
D. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya
yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita
nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu
bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
E. Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang
mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma,organisasi
ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam
karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a.
Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya
Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan
Maha Kuasa.
b.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c.
Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap
manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
d.
Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa
nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e.
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
f.
Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya
sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi
antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal
seperti bahasa Inggris.
g.
Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia
juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga
lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F. Wujud dan Komponen Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
a)
Gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang
muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta
buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku –
buku, arsip dan sebagainya.
b) Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah
wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c) Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia
sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan
prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak.
G. Manusia Indonesia dan Kebudayaan
Manusia Indonesia dalam hal
kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima
serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara
sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi
yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut, baik
itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di
Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia
untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan
perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi), yang menyebabkan
terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.
Sumber:
dimyati.staff.gunadarma.ac.id/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)