1.
Dongeng
Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang
bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi)
yang dianggap oleh masyarakat suatu yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng
merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara
turun-menurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran
moral (mendidik) dan juga menghibur.
Ciri Khas Dongeng:
Dongeng biasanya diceritakan dengan alur yang
sederhana.penulisan dongeng ditulis dalam alur certa yang singkat dan bergerak
cepat. Saat menceritakan atau menulis dongeng biasanta karakter tokoh tidak
diceritakan secara rinci. Dongeng biasanya ditulis seperti gaya penceritaan
lisan. Pendahuluan cerita sangat singkat dan langsung pada topic yang ingin
diceritakan.
2.
Hikayat
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang berarti cerita
panjang penuh khayalan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1995), pengertian
hikayat adalah prosa karya
sastra lama berisi cerita, baik sejarah maupun cerita roman fiktif, yang dibaca
untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan
pesta. Biasanyacerita hikayat dimulai dengan mengisahkan nenek moyang
mereka yang berasal dari dewa-dewa di kayangan. Lukisan peristiwa-peristiwa
yang digunakan untuk membangun cerita hikayat sangat dipentingkan, termasuk
berkaitan dengan kesaktian-kesaktian sang tokoh dan pengalaman-pengalaman yang
menakjubkan sekaligus membahayakan.
Ciri-ciri Hikayat :
·
Termasuk sastra lama berbentuk prosa.
·
Ditulis dalam bahasa dan struktur ejaan Melayu.
·
Sebagian besar ceritanya berkisar dalam kehidupan istana.
·
Unsur rekaan me rupakan ciri yang menonjol.Lazimnya
hikayatmencakup bentuk prosa yang panjang.
·
Berisi riwayat atau sejarah raja dan orang suci.
Ciri lain yang cukup menonjol dari cerita hikayat adalah
banyaknya anasir asing, seperti Arab dan Hindu, sehingga dalam sebuah hikayat
terdapat lukisan kemelayuan, dewa-dewa hindu, dan nabi-nabi Islam.
3.
Epos
Cerita pahlawan yang dapat menjadi cermin bagi suatu bangsa.
Ceritanya diambil dari rakyat dahulu kala, melukiskan kehidupan seseorang yang
besar jasanya dan masyhur serta penting artinya bagi sejarah zaman.
4.
Cerita Pelipur Lara
Yang dipentingkan dalam kisah cerita pelipur lara adalah
adegan-adegan dan pemakaian kata-kata yang indah dan menarik agar dapat membawa
perhatian dan pendengarannya ke alam khayal. Oleh karena itu jalan ceritanya
kurang dipentingkan.
Ciri-ciri Cerita Pelipur Lara
1. Selalu
ada lukisan yang indah dan berulang-ulang.
2. Kaya
dengan fantas, misalnya bidadari dari khayangan.
3. Pertemuan
antara pria dan wanita selalu dengan tokoh perantara yang diberi nama: Nenek
Kebayan, Bujang Selamat, si Berkat, si Kembang Manik, atau si Kembang Jinak.
Sumber:
D